KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
kehendak-Nya lah kam dapiat menyelesaikan makalah yang berjudul “kritik
sastra”, sebagai tugas mata kuliah sastra. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan kritik dan masukan yang membangun
terhadap materi dan penyajian makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai sarana pengembang kualitas pengetahuan tentang
sastra, khususnya bidang kritik sastra. Kami berharap makalah ini membantu
tingkat kepekaan kami selaku mahasiswa dalam menilai, menafsirkan, serta
menganalisis sebuah karya sastra, dengan tujuan mencapai peningkatan mutu
sastra yang lebih tinggi.
Kami menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kami senantiasa mengharapkan masukan atau kritik demi penyempurnaan makalah
ini. Akhirnya, semoga makalah ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi
muda bangsa. Amiiin.
Rempung , 28 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
A.
Kata pengantar.. 1
B.
Daftar isi.. 2
C.
Bab I Pendahuluan.. 3
a.
Latar belakang.. 3
b.
Tujuan.. 4
c.
Manfaat.. 4
D.
Bab II Pembahasan..
6
1.
Konsep dasar kritik
sastra.. 6
a.
Istilah kritik
sastra.. 7
b.
Pengertian kritik
sastra (Pebafsiran, analisis, penilaian).. 7
c.
Hubungan kritik
sastra dengan sejarah dan teorinya.. 10
2.
Jenis kritik sastra..
12
a.
Kritik sastra
berdasarkan bentuknya.. 12
b.
kritik sastra
berdasarkan pelaksanaannya.. 12
c.
Kritik sastra
berdasarkan orientasi terhadap karya sastra.. 13
d.
Kritik Sastra
berdasarkan kritikus, dan ragam penulisannya.. 15
E.
Bab III Penutup.. 16
1.
Kesimpulan.. 16
2.
Saran..16
F.
Daftar putaka..17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kritik sastra merupakan studi sastra
yang secara langsung membicarakan tentang karya sastra, terutama pada
penilaiannya. Dari anggapan ringkas tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa
kritik sastra merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh para pembaca untuk
memberikan penilaian yang sebenarnya terhadap sebuah karya sastra. Namun
menurut penjelasan salah seorang Dosen di Sebuah perguruan tinggi STKIP
Hamzanwadi Selong menjelaskan, bahwa kritik sastra sebagai sarana penghakiman
terhadap sebuah karya sastra, untuk memberikan penilain tentang bermutu atau
tidaknya karya yang dihadapi oleh
seorang kritikus.
Kritik sastra dapat berfungsi untuk
membina dan mengembangkan ilmu sastra, baik itu teorinya,sejarahnya, ataupun
kritik sastranya. Sejarah telah membuktikan bahwa perkembangan dan kemajuan
sastra dapat dilihat dari sejauh mana perkembangan kritik sastranya. Apabila
seseorang ingin menjadi seorang kritikus sastra, tentu saja dia harus menyelami
dan mempelajari sebuah karya sastra dengan sebenar-benarnya. Seseorang tidak
boleh mengkritik karya sastra dengan bermodalkan pengetahuan dan pengalaman
yang dangkal tentang sastra, karena hal itu akan sangat berdampak bagi perkembangan
karya itu sendiri.
Semoga dengan kelemahan dan terbatasnya
pembahasan dalam makalah inmi dapat membantu kita selaku mahasiswa untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang sastra, sejarah sastra,konsep kritik
sastra, dan menjadi modal pengetahuan untuk merevisi karya sastra.
B. TUJUAN
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Memahami
konsep kritik sastra. Berhubungan dengan :
a. Pemahaman
tentang istilah kritik sastra.
b. Pemahaman
terhadap pengertian kritik sastra dari segi penafsiran, analisis,dan penilaian.
c. Pemahaman
tentang hubungan krtik sastra dengan
2. Memahami
Jenis kritik sastra
a. Kritik
sastra berdasarkan bentuknya.
b. Kritik
sastra berdasarkan pelaksanaannya.
c. Kritik
sastra berdasarkan orientasinya terhadap karya sastra.
d. Kritik
sastra berdasarkan kritikus dan ragam penulisannya.
C. MANFAAT
a. Bagi
pembaca
Makalah ini
diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi khazanah ilmu pengetahuan, khusunya
terkait dengan masalah kritik sastra. Namun lain dari pada itu, adanya makalah
ini juga diharapkan sebagai salah satu rujukan dan bukti relevansi dari
penelitian sebelumnya, atau teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli
dalam bidang kesusastraan khususnya tentang kritik sastra.
b. Bagi
pemakalah
Adanya pembuatan
makalah ini menjadi penyebab memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang kritik
sastra, dan juga sebagai sarana aplikasi dari beberapa tujuan makalah ini,
yaitu untuk memberikan bukti kongkrit bagi penulis terkait ihwal kritik sastra,
bagaimana cara mengkritik sebuah karya sastra dengan pengetahuan dari makalah
ini, dan yang tidak kalah pentingnya kehadiran makalah ini bermanfaat bagi
penulis sebagai tameng atas tugas yang telah diembankan dosen pengampu, untuk
mencapai pemahaman dan kelulusan pada mata kuliah kritik sastra.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MEMAHAMI
KONSEP KRITIK SASTRA
Sejarah sastra, kritik sastra, dan teori
sastra adalah tiga komponen penting yang tidak bisa dipisahkan dalam bidang
ilmu sastra. Jika salah satu dari tiga komponen tersebut tidak ada, maka dapat
dikatakan bahwa perkembangan sastra tidak akan pernah sempurna. Hal ini sejalan
dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Wellek dan Werren 1995:39) dalam buku “konsep dasar sastra”
(Herman dan Alfan, 2014) bahwa kritik sastra tidak dapat dipisahkan dengan
cabang ilmu sastra lainnya. Ini terbukti jika hanya ada sejarah sastra dan
teori sastra saja, namun tidak ada kritik sastra yang menjadi hakim, tentu
tidak akan ada kemajuan terhadap perkembangan karya sastra, itu disebabkan
kerena tidak adanya pihak yang mengkritisi atau merevisi sebuah karya sastra
menjadi lebih baik dan bermutu tinggi. Sebaliknya, jika hanya ada kritik sastra
dan teori sastra, maka komponen tersebut diibaratkan sebuah benda mati yang
tidak memiliki nyawa. Hanya ada konsep teri dan kritik, namun tidak ada yang
melatar belakangi lahirnnya dua komponen tersebut yakni sejarah sastra.
Pada makalah ini, kita tidak akan
membicarakan hubungan antara sejarah sastra,kritik sastra, ataupun toeri
sastra. Namun kita akan lebih fokus membicarakan tentang “kritik sastra”. Berikut ini akan kami jelaskan tentang definisi,
aspek yang berhubungan dengan karya satra, ataupun pembahasan lain yang
dianggap masuk dalam ruang lingkup pembelajaran kritik sastra.
1.
Istilah
kritik sastra
Kata
kritik sastra berasal dari bahasa yunani, krites yang berarti “hakim”.
Krites sendiri berasal dari bahasa yunani kriterion yang berarti dasar
penghakiman. Sedangkan kata sastra berasal dari bahasa sanskerta, akar kat sas dalam
kata kerja turunan berarti mengarahkan, mengajar, atau memberi petunjuk dan
instruksi, sedanhgkan akar kata tra biasanya menunjukkan alat atau sarana.
Kritik
sastra merupakan salah satu cabang studi sastra yang sisfatnya melakukan
analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap
teks sastra sebagai seni. Pengertian kritik sastra sampai saat ini belum
mutlak ketetapannya, hal ini di sebabkan karena belum adanya kesepakatan secara
universal tentang definisi sastra. Namun, seperti alas an yang sudah
diterangkan sebelumnya, krirtik sastra merupakan kegiatan mencari dan
menentukan nilai hakiki karya sastra melalui pemahaman yang sistematik dari
seorang kritikus dalam bentuk tertulis.
2.
Pengartian
kritik sastra berdasarkan (analisis, penilaian, dan penafsiran)
1) Pengertian
kritik sastra berdasarkan analisis
Analisis
merupakan upaya menemukan kebenaran sesuatu dengan cara mempelajari kandungan
dari apa yang di analisis. Misalnya dengan menganalisis maksud atau tujuan
seorang ahli dalam menyampaikan gagasannya. Adanya anggapan bahwa pengertian
kongkrit dari kritik sastra masih belum pasti memang benar adanya. Namun di
sisi lain, ada beberapa para ahli yang merumuskan pengertian kritik sastra. Dan
berikut ni akan kami cantumkan beberapa pengertian kritik sastra menurut para
ahli, yang disertai dengan analisis dari pendapat tersebut.
a) H.B
Jassin mengungkapkan bahwa kritik sastra adalah salah satu jenis esai, yaitu
mempertimbangkan baik buruknya karya sastra.
Analisis : kalau
kita menganalisis teori ini, maka akan muncul kesimpulan bahwa teori ini
berusaha mencari kesalahan pada karya sastra, dan mengandung cakupan yang
sempit.
b) Andre
Hardjana menyatakan bahwa kritik sastra adalah usaha pembaca dalam memncari dan
menentukan nilai hakiki karya sastra melalui proses proses pemahaman dan penafsiran
yang sistematis yang dinyatakan dalam bentuk tertulis.
Analisis : teori
ini berusaha mencari dan menentukan nilai baik dan buruk yang ada pada suatu
karya sastra dengan cara tertulis, serta memiliki dasar semantic.
c) Rachmad
Djoko Pradopo mengemukakan Kritik sastra adalah studi sastra yang berfungsi
untuk menghakimi karya sastra, dan memberikan penilaian serta keputusan
mengenai bermutu atau tidaknya karya sastra.
2) Pengertian
kritik sastra berdasarkan penilaian
Kata kunci yang
masih sangat membingungkan di sini adalah nilai. Penilain berasal dari kata
nilai yang berati suattu yang abstrak, dan Sesutu yang menurut orang lain bisa
bernilai atau tidak bernilai. Penilaian tentang sebuah karya sastra selalu
menjadi perdebatan antara golongan kritikus, hal ini disebabkan karena
penialaian memiliki sifat yang abstrak dan nisbi.
Sering
sekali kita temukan terkadang seorang kritikus sastra memberikan penilaian
sesuai dengan seleranya. Jika kritikus yang satu memberikan penilaian yang baik
terhadap suatu karya, belum tentu kritikus yang lain memiliki sudut pandang
yang sama. Penyebabnya karena tiap-tiap kritikus memiliki cara yang berbeda
dalam memberikan penilaian dengan mengutamakan emosi atau perasaan dalam
menentukan layak atau tidaknya sebuah karya sastra. Oleh sebab itu, kita tidak
bisa mengatakan bahwa penilaian seorang kritikus hanya bergantung sebatas
pemahamannya terhadap sastra, namu yang terpenting adalah penghayatan yang
sebenarnya serta analisis makna hakiki yang terkandung dalam karya tersebut.
3) Pengertian
sastra berdasarkan penafsiran
Seperti yang
sudah diterangkan sebelumnya, Kritik sastra adalah cabang studi sastra yang
berusaha menilai, menganalisi, menafsirkan. Terkait dengan penafsiran di sisni
maksudnya tidak berbeda jauh dengan penilaian. Hanya saja bedanya ialah cakupan
dalam memberikan makna yang tersirat dalam sebuah karya sastra. Intinya kritik
sastra berdasarkan penafsiran memuat tentang bagaimana seorang kritikus menilik
makna dan kedalaman pada sebuah karya sastra.
3.
Hubungan
kritik sastra dengan sejarah sastra dan teorinya
Pada dasarnya,
teori sastra membahas secara rinci mengenai aspek yang ada pada karya sastra
secara konvensi yang meliputi makna, gaya, bahasa, stuktur ataupun konvensi
sastra yang meliputi tema, tokoh, alur, dll.
Kruitik sastra merupakan ilmu sastra
yang mengulas, mengkaji serta memberikan penilaian mengenaqi keunggulan dan
kelemahankarya sastra. Penulis karya sastra menjadi sasaran bagi para kritikus
dan para pembaca karya sastra. Dengan adanya hal itu membuktikian adanya
hubungan antara teori sastra dengan sejarah sastra. Sejarah sastra merupakan
cabang ilmu sastra yang mempelajari
perkembangan sastra dari waktu kewaktu, priode ke priode, sebagai bagian
dari pemahaman budaya bangsa atau suatu daerah. Jika seseorang akan melakukan
pengkritikan terhadap karya sastra, modal utama yang paling diperlukan adalah
teori sastra. Dan begitu juga sebaliknya, teori sastra membutuhkan kritik
sastra sebagai penyempurna hasil suatu karya, dan bahkan mungkin bisa dibilang
bahwa kritik sastra merupakan pangkal teori sastra. Hal ni sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan (Werren dan Wellek)bahwa kritik sastra tidak dapat
dipisahkan dengan cabang studi sastra lainnya yaitu teori dan sejarahnya. Namun
bukan berate kritik sastra menjadi elemen paling utama dalam komponen ini.
Secara keseluruhan
anatara sejarah sastra, kritik sastra, danteori sangat berkaitan. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini akan dijelaskan hubungan antara ke tiga komponen
tersebut.
Hubungan
timbal balik teori dengan sejarah sastra
·
Teori sastra muncul
karena telah diadakan penyelidikan terhadap sejarah sastra.
·
Sejarah sastra
memerlukan teori sastra dalam perjalanannya.
·
Teori sastra dapat
berkembang sesuai dengan perubahan sejarah sastra.
·
Teori sastra diperlukan
untuk mengonfirmasi sejarah sastra.
Hubungan
kritik sastra dengan sejarah sastra
·
Adanya kritikan
terhadap karya sastra, atau implementasi dari teori dan sejarah.
·
Kritik sastra
memerlukan bahan dari sejarah sastra.
·
Perkembangan sejarah
sastra tidak lepas dari kritik sastra.
Hubungan teori dengan kritik sastra
·
Adanya pengetahuan
tentang teori sastra menjadi modal terhadap pengkritikan karya sastra.
·
Adanya kritik sastra
menjadi penyempurna teorinya. Mungkin berupa penambahan atau pengurangan
terhadap tori sastra, atau dapat juga berupa konfirmasi terhadap teori sastra
tertentu.
B. JENIS
KRITIK SASTRA
1.
Kritik
sastra berdasarkan bentuknya
Kritik sastra
menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi du yaitu, kritik teori (theoretical
criticism) kritik terapan (applied
criticism). Kritik teori adalah bidang kritik sastra yang bertugas untuk
menerapkan istilah-istilah, kategori-kategori, dan criteria untuk diterapkan
dalam pertimbangan dan interpretasi karya sastra. Adapun definisi kritik
terapan adalah pelaksanaan dalam penerapan teori kritik sastra baik secar eksplisit maupun
implicit
2.
Kritik
sastra berdasarkan pelaksanaannya.
Menurut
pelaksanaannya kritik sastra terbagi atas kritik judicial (judicial criticism) dan kritik impresionestik (impressionistic criticism).serta kritik induktif. Kritik judicial adalah kritik sastra
yang melakukan analisis, interpretasi, dan penilaianya berdasarkan
ukuran-ukuran, hokum, dan standar tertentu. Kritik judicial melakukan kritik
berdasarkan beberapa poin tersebut. Jenis sifatnya deduktif, atau dapat
dikatakan jenis kritik ini kebalikan dari kritik yang bersifat induktif. Dalam
kritik induktif, seorang kritikus tidak menerapkan standa tertentu dalam
mengkritik karya sastra. Ia berangkat dari fenomena yang ada pada karya
tersebut secara objektif. Sedangkan kritik impresionik adalah kritik yang
dibuat oleh kritikus dengan mengemukakan kesan-kesan kritikus tentang objek
kritikannya.tanggapan tentang karya sastra itu berdasarkan apa yang dirasakan kritikus. Kritik sastra jenis
ini menggambarkan sifat-sifat umum yang terasa pada sebuah karya sastra. Di
sisi lain, kritik sastra berdasarkan pelaksanaanya ada juga yang induktif.
Kritik induktif adalah kritik yang
menguraikan bagian-bagian sastra
berdasarkan fenomena yang ada secara objektif, lalu menerangkan tanpa
tindakan penghakiman. Didasarkan pada pada sesutatu yang ada pada tekstanpa
bstandar umum di luar dirinyayang telah ditetapkan. Berdasarkan analisis itu,
mulailah disusun metode kritiknya, dengan kata lain karya sastra terlebih
dahulu barulah kemudian dirumuskan teorinya.
3.
Kritik
sastra berdasarkan orientasinya terhadap karya sastra
Yang dimaksud
dengan orientasi adalah pemahaman
karya sastra dalam situasi secara menyeluruh, atau dapat juga dipahami sebagai
pendekatan yakni pandangan awal seorang kritikus terhadap karya sastra yangb
dapat digunakan sebagai pijakan untuk memilihteori. Kritik berdasarkan
orientasinya dibagi menjadi empat, yaitu :
i.
Kritik mimetik
orientasi
kritik mimetik berpandangan bahwa seni pada dasarnya merupakan imitasi atau
refrentasi kenyataan kehidupan manusia. kenyataan dalam pengertian ini ialah
segala sesuatu yang berada di luar karya sastra, seperti benda-benda, perasaan,
pemikiran, dan tradisi sastra.
teori
ini pertama kali dicetuskan oleh Aristoteles dan plato. Aristoteles menyatakan
bahwa seni dan sastra merupakan kesatuan yang tidak dapatdipisah. Plato di sini
beranggapan bahwa seni dan sastra hanya menyajikan lusi tentang kenyataan, dan
tetap jauh dari kebenaran. Plato bersandar pada tiga kategori mengenai mimesis
yaitu :
·
Gagasan-gagasan
abadi dan tidak pernah berubah.
·
Alam indra yang
mencerminkan gagasan tersebut.
·
Hal yang seperti
bayangan, citra dalam cerminan atau air, dan seni murni. maksud dari teori
ketiga adalah mencerminkan kategori yang kedua.
Kriteria
utama yang digunakan pada teori mimetik adalah kesesuaian karya sastra dengan
objek yang digambarkan dalam karya tersebut. pendekatan mimetik menganggap
karya sastra sebagaai mimesis atau tiruan terhadap kenyataan sosial atau alam
yang melatarbelakangi penciptaan karya sastra. pendekatan ini juga berhubungan
dengan aspek sosial dan sejarah sebagai sarana memahami suatu karya sastra.
menurut pandangan mimetik terdapat perbedaan anatara mimesis dan creatio, ini
disebabkan karena pada satu sisi pengarang ingin mengungkap kenyataan dalam
karya sastranya, tapi pada satu sisi yang lain pengarang ingin memperbarui
kenyataan itu secara kreatif.
ii.
Kritik pragmatik
Efek
karya sastra bagi pembaca sangat ditekankan pada model teori ini. Sidney
menyatakan bahwa satra memiliki tujuan tertentu yntuk pembaca. ia hanya
bertujuan untuk menyenangkan dan menjadi proses mengaja, atau dalam istilah
Horace disebut “dulce etutile”. Kritik sastra model ini menempatkan karya
sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan, yaitu efek yang dirasakan oleh
seorang pembaca.
iii.
Kritik ekspresif
Kritik
ekspresif menekankan antara hubungan karya sastra dengan pengarang. karya
sastra dipandang sebagai ekspresi perasaan dan imajinasi. Kritik ini menimbang
karya sastra dengan kesesuaianya dengan individualitas pengarang. Kritik model
ini lebih menekankan pengarang sebagai elemen utama yang menghasilkan produk
dan karya artisti bagi karya sastra. Kritik utama dalam kritik ini adalah
fakta-fakta atau pengalaman yang dialami pengarang yang secara sadar atau tidak
mempengaruhi karyanya. Biografi kehidupan pengarang menjadi bagian penting
dalam pendekatan ini.
iv.
Kritik objektif
Pandangan
teori ni menyatakan karya sastra yang bersifat otonom, yang maksudnya karya
sastra sebagai objek yang mempunyai dunianya tersendiri dan dapat dianalisa
secara intrinstik berdasarkan komponen pleksitas, keherensi, integritas,, dan
interelasi antara elemen-elemen ersebut. Kritik objektif memusatkan perhatian
kepada karya sastra itu sendiri. karya sastra diteliti sebagai objek yang
otonom. pemahaman karya sastra tidak perlu mengacu pada aspek di luar kajian
sastra.
Thintapena.blogspot.com/2013/12/
macam macam kritik sastra. Html.
4.
Kritik
sastra berdasarkan kritikus dan ragam penulisannya
Jenis ini meliputi Kritik sastra akademik. kritik
sastra akademik adalah kritik sastra yang di tulis para ahli dengan metode
ilmiah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kritik sastra merupakan proses
evaluasi karya sastra yang berlandaskan pada pengetahuan seorang kritikus
tentang sastra. adapunperbedaan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dalam
makalah ini sebagai referensi tambahan bagi kita, dan menjadi pengetahuan
tambahan tentang kritik sastra.
B.
SARAN
Kami sangat menyadari bahwa
makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari isi yang disampaikan
ataupun cara penulisannya. untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. lain dari itu, kami menyarankan
kepada kita semua untuk mencari referensi tambahan dibuku yang lain, karena
sekali lagi makalah ini sangat kurang dari kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Nugraheni, Eko
Wardani, 2009. makna totalitas dalam karya sastra. Yogyakarta :Lembaga
pengembangan pendidikan (LPP)
Drs. Lalu
Fakihududdin, Muhammad Irfan, M. Pd. kritik sastra (teori dan aplikasinya). Surakarta
: Yuma Pustaka.
Prof. Dr.
Henry Guntur Tarigan. prinsi-prinsip dasar sastra. Bandung : ANGKASA
anggota IKAPI
Wijaya, Herman
dan Muh. Jaelani Alpansori. Konsep dasar sastra (teori dan aplikasi) Yogyakarta
: Multi presindo
Thintapena.blogspot.com/2013/12/
macam macam kritik sastra. Html.
Munabadiah.blogspot.
com/2014/03/jenis jenis kritik sastra.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar