Senin, 12 Desember 2016

Faktor penghambat belajar


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
            Anak usia SMP sangat mudah terpengaruhi kondisi mentalnya,akibat adanya proses pertumbuhan usia atau lebih sering disebut (pubertas) mereka cdenderung tidak biasa menguasainya,ataupun jika ada yang mampu menguasai,tapi hanya sebagian kecil, sedangkan mayoritas anak usia SMP tidak bisa menguasai emosinya terutama dalam proses belajar mengajar. Dalam pribadi manusia, ada yang disebut dengan ID (naluri), EGO (saya/aku), dan SUPEREGO (norma). Ketiga hal ini akan membantu manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Secara naluriah, manusia akan berusaha bertahan hidup dengan cara apa pun seperti yang disebut di atas, termasuk mempertahankan diri tentang eksistensinya dalam lingkungan.

·         Id merupakan kodrat makhluk. Id adalah naluri makhluk hidup dalam rangka mempertahankan eksistensinya di muka bumi. Bertahan hidup dalam arti yang luas pada dasarnya merupakan segala aspek yang kita lihat di bumi ini. Id pada manusia termasuk naluri untuk berkembang biak, mempertahankan diri dari ancaman, naluri untuk bebas dari rasa lapar dan haus seperti halnya makhluk lain.Id pada manusia menghasilkan kecenderungan untuk agresif dan terfokus pada pemenuhan kebutuhan jasmani. Id adalah bagian dari sistem yang dihasilkan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhannya.Id seluruhnya berada pada alam bawah sadar. Id sering ditafsirkan sebagai instink seperti pada hewan. Namun instink berbeda dengan id. Oleh freud id disebut sebagai Triebe atau dalam arti literalnya drive (dorongan). Dorongan inilah yang menurut Freud mengendalikan dan menentukan kemampuan, kualitas dan kapasitas seseorang.
·         Ego (pribadi) merupakan inti dari kesatuan manusia, dan bila terjadi ancaman terhadap ego hal ini merupakan ancaman terhadap tulang punggung (eksistensi) manusia. Sehingga kegagalan/kekecewaan terhadap pencapaian hal tersebut, atau terusiknya ego manusia, salah satunya diungkapkan dengan marah. Selain sebagai bentuk ekspresi emosi, marah juga merupakan satu bentuk komunikasi. Adakalanya orang lain baru mengerti maksud yang ingin kita sampaikan ketika kita marah. Tanpa marah, orang lain malah menganggap kita main-main atau tidak serius. Dalam hal ini, tentunya juga berkaitan dengan masalah budaya. Dalam budaya masyarakat tertentu, suatu bentuk ekspresi seseorang akan dianggap sebagai bentuk ekspresi marah sedangkan dalam budaya masyarakat lain dianggap biasa-biasa saja, salah satu contoh konkritnya adalah logat bahasa.
·         Supergo Dorongan dari id, menjadi tidak dapat diterima oleh seseorang bukan saja ketika Ego-nya mengantisipasi ketidakmungkinan sementara karena karena kondisi dan keadaan, tapi juga secara lebih permanen. Hal itu disebabkan karena sistem ketiga dari pikiran manusia yang disebut superego. Superego merupakan pengendali dari ego dan id yang bukan berasal dari dalam diri tetapi dari penyerapan standar aturan dan pranata dari pendidikan orang tua. Superego merupakan bagian kepribadian yang berhubungan dengan etika, standar moral dan aturan. Superego berkembang selama 5 tahun pertama kehidupan sebagai respon dari pendidikan orang tua. Perkembangan superego menyerap tradisi dari keluarga dan lingkungan sekitar. Superego berfungsi sebagai pengendali perilaku atau penyaring rangsangan sosial yang tidak memenuhi standar perilaku. Dalam bahasa sederhana, Superego sering diterjemahkan sebagai conscience atau suara hati. Pelanggaran terhadap suara hati atau standar superego menghasilkan perasaan bersalah, kegelisahan dan rasa khawatir.
B.     RUMUSAN MASALAH
1)      Apa faktor penyebab kemalasan belajar pada anak usia SMP..?
2)      Seperti apa solusi mengatasi kemalasan belajar usia SMP..?
C.     TUJUAN
1)      Mengetahui faktor penyebab kemalasan belajar pada anak usia SMP
2)      Mengetahui solusi kemalasan belajar anak usia SMP
D.    MANFAAT
            Bertambahnya pengetahuan kami terkait dengan apa saja kendala yang dihadapi oleh seorang pelajar khususnya di tingkat SMP. Selain daari itu juga membantu kami sebagai mahasiswa untuk lebih mampu mengenali kondisi psikologi seseorang,terutama gangguan mental atau emosi yang tidak dapat dikendalikan oleh pelajar serta bagaimana mengatasi persoalan yang demikian itu.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    IDENTITAS SUBJEK

a)      Nama     : Supardi sugiono
b)      Alamat   : Rempung
c)      TTL        : Rempung,
d)     Sekolah  : SMP 3 Masbagik
e)      Kelas      : 9

B.     FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR
            Ada beberapa macam faktor yang menyebabkan seseorang tidak mau belajar. Setelah kami adakan sebuah penelitian kecil,faktor penyebab timbulnya kemalasan pada diri seseorang dikarenakan dua faktor inti,yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Biasanya pada faktor internal ini meliputi keadaan fisik seseorang secara keseluruhan,sedangkan faktor eksternal meliputi hal-hal yang di luar pribadi seseorang itu. Dan berikut ini akan kami jelaskan apa saja faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi minat seseorang dalam proses pembelajaran.
1.      Faktor internal
a)      Gangguan fisik
Terkadang seseorang akan merasa tidak nyaman dalam proses pembelajaran jika ada salah satu anggota fisik yang tidak mendukung maka akan menyebabkan ketidaknyamanan terhadap apa yang dilakukan. Sebagai salah satu contoh ketika seseorang dalam keadaan buta,maka sepak terjang dari proses pembelajaran tidak akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Ini bisa menyebabkan kemalasan pada diri seseorang dalam kegiatan pembelajaran.
b)      Tingkat emosi yang tinggi
Seseorang yang tidak bisa mengendalikan perasaannya akan merasa bahwa dialah yang paling hebat diantara teman sekelasnya. Seandainya apa yang diinginkan tidak dapat dicapainya,dia akan lebih cenderung menyalahkan diri sendiri terus menerus tanpa mau mengubah segala kesilapannya. Hal itu akan membuat minat untuk belajar akan menurun karena dipengaruhi rasa putus akibat emosi yang tidak bisa dikendalikan.
c)      Tingkat kognitif yang rendah
kecerdasan yang dimilliki seseorang juga merupakan faktor yang menyebabkan rasa ingin mengetahui sesuatu pada orang itu semakin tinggi. Tingkat pemahaman yang cepat dapat membantu seseorang untuk merasa jauh ingin lebih tau tentang sesuatu,karena banyak sekali kejadian di lapangan sebagai bukti bahwa tingkat kognitif seseorang yang tinggi akan membuatnya tidak pernah merasa puas dengan sesuatu yang dipelajarinya tersebut. Begitu juga sebaliknya,jika tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang rendah akan membuatnya merasa malas dalam mengkaji sesuatu.

2.      Faktor eksternal
a)      Kurangnya perhatian orang tua
Peran orang tua dalam segala aspek kehidupan anak sangat berpengaruh,begitu juga hal-nya dalam kemaunnya dalam belajar. Jika orang tua membiasakan anak dari usia dini untuk belajar,maka proseses tersebut akan menjadi kebiaasaan dalam kehidupan anak tersebut. Pengaruh hereditas juga sangat berpengaruh dalam minat seorang untuk belajar,karena tidak bisa dipungkiri bahwa jika orang tua pemalas,maka sudah pasti akan berpengaruh kepada anak itu.
b)      Kesulitan ekonomi
Kecerdasan yang tinggi tidak akan bisa berarti jika seseorang memeiliki ekonomi yang lemah,banyak sekai kita temukan orang yang pintar namun tidak bisa mengenyam pendidikan. Andaipun dia mampu untuk menempuh pendidikan,namun karena kelemahan ekonomi akan membuat segala proses yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran  menjadi susah,karena tidak adanya faktor penunjang berupa materi.
c)      Fasilitas yang tidak memadai
Sekolah yang mampu memberikan fasilitas sebaik-baiknya akan menjadi daya tarik bagi siswa untuk belajar,karena apapun alat yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sudah terpenuhi. Sebagai contoh saja kita sebagai mahasisiswa akan lebih senang dan nyaman jika mengadakan kegiatan belajar di Lab atau lain sebagainya.

d)     Tidak menyenangi guru atau salah satu mata pelajaran
Rasa kurang senang terhadap guru atau mata pelajaran menjadi faktor penghambat belajar selanjutnya. Ini merupakan kasus yang biasa teerjadi di sekolah,terkadang karena anak tidak menyukai pelajaran metematika akan membuatnya enggan untuk mempelajari pelajaran itu,atau juga jika guru yang galak atau membosankan,akan membuat anak untuk malas belajar.


C.     ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Dari beberapa faktor yang menyebabkan kemalasan pada anak dalam kegiatan belajar,perlu kiranya kita sebagai calon pendidik menemukan solusi untuk memecahkan kasus tersebut dengan melakukan hal sebagai berikut :
1.      Siswa yang bersangkutan harus menumbuhkan rasa kesadaran diri atas kewajibannya sebagai seorang pelajar..
2.      Lebih menekankan peran orang tua dalam setiap aspek kehidupan anak,karena orang yang paling dipatuhi anak adalah orang tua. Untuk itu,orang tua tidak hanya harus bersufat protektif,namun juga haruslah bersifat mendidik,agar hal tersebut menjadi kebiasaan pada si anak.
3.      Sebagai guru harus menciptakan suasana yang aman dan nyaman di kelas,agar siswa tidak merasa jenuh dan enggan mengikuti pelajaran. Apalagi untuk belajar di rumah.
4.      Siswa harus mengtahui pentingnya pendidikan.
5.      Meninggalkan kebiasaan malas dan rasa putus asa dalam menghadapi sesuatu.
6.      Siswa harus mempu menguasai emosinya.



BAB III
PENUTUP
Ø  Simpulan
Setiap manusia pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda,begitu juga dalam keggiatan belajar mengajar. Namun seorang peserta didik harus mampu menghindari faktor yang menyebabkan kemalasan dalam belajar,karena hal itu dapat merugukan dirinya sendiri. Selain siswa yang harus mengubah diri,perlu juga kiranya guru mengetahui keadaan siswa secara psikologi,karena akan membantu untuk memahami bagaimana sebaiknya proses pembelajaran dilakukan.
Ø  Saran
Penulisan laporan ini tentu memiliki banyak kesalahan. Namun inti dari pembahasan tersebut adalah apa penyebab kemalasan belajar dan apa saja hal yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Baik siswa maupun guru harus mampu berperan sebagaimana propesi yang dimilikinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar